A.
Pengertian
Etika Manajerial
Etika manajerial adalah keputusan manajemen dan
kegiatan organisasi yang berdasarkan pada nilai-nilai atau standar moral yang
dianggap baik dan luhur dalam lingkungannya dan masyarakat.
Perilaku etis terjadi bila manajer dan karyawan mengikuti prinsip dan nilai-nilai yang disepakati. Manajer dapat memberikan contoh untuk melakukan perilaku etis dengan menetapkan standar menyangkut penggunaan sumber daya organisasi untuk kepentingan perusahaan daan bukan kepentingan pribadi, menangani informasi secara jujur dan rahasia, tidak menggunakan wewenang mereka untuk mempengaruhi orang lain melakukan perilaku tidak etis, tidak membuat kebijakan yang tidak sengaja membuat karyawan berperilaku tidak etis dengan menetapkan tujuan yang masuk akal.
Perilaku etis terjadi bila manajer dan karyawan mengikuti prinsip dan nilai-nilai yang disepakati. Manajer dapat memberikan contoh untuk melakukan perilaku etis dengan menetapkan standar menyangkut penggunaan sumber daya organisasi untuk kepentingan perusahaan daan bukan kepentingan pribadi, menangani informasi secara jujur dan rahasia, tidak menggunakan wewenang mereka untuk mempengaruhi orang lain melakukan perilaku tidak etis, tidak membuat kebijakan yang tidak sengaja membuat karyawan berperilaku tidak etis dengan menetapkan tujuan yang masuk akal.
B.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi etika manajerial sebagai berikut :
1. Manajer
secara pribadi, pengaruh keluarga, nilai-nilai dan agama serta kebutuhan dan
standar pribadi akan menentukan tindakan etis dari manajer pada situasi-situasi
tertentu.
2. Organisasi,
mempengaruhi etika manajerial berdasarkan kebijaksanaan, aturan, perilaku
atasan dan perilaku rekan sekerja yang dapat mendukung dan mendorong tumbuhnya
budaya organisasi sehingga mempengaruhi perilaku etis manajer dan karyawan.
3. Lingkungan
luar, seperti peraturan pemerintah, norma dan nilai masyarakat serta keadaan
industri atau pesaing mempengaruhi perilaku mereka dalam organisasi.
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Yang Etis
1) Manajer
Manajer membawa pengaruh berupa
kepribadian dan perilaku terhadap pekerjaan. Kebutuhan pribadi, pengaruh
keluarga, dan latar belakang agama seluruhnya membentuk system nilai seorang
manajer. Karakteristik pribadi yang khusus, seperti kekuatan ego, percaya diri,
dan rasa kebebasan yang kuat memungkin manajer untuk membuat keputusan yang
etis.
Satu karakter pribadi yang penting
adalah tahap perkembangan moral. Pada tahap
prakonvensional, individu memerhatikan penghargaan dan hukuma dari
eksternal dan mematuhi otoritas untuk menghindari konsekuensi pribadi yang
fatal. Dalam konteks organisasi, tahap ini dapat dihubungkan dengan para
manajer yang menggunakan gaya kepemimpinan otoriter atau memaksa, dengan
karyawan yang berorientasi pada pencapaian tugas tertentu. Pada tahap kedua,
yang disebut sebagai tahap konvensi, orang
mulai belajar untuk memenuhi ekspektasi perilaku yang baik seperti yang
dimaksudkan oleh para kolega, keluarga, teman, dan masyarakat. Kolaborasi
kelompok kerja merupakan cara yang lebih disukai untuk pencapaian tujuan
organisasi dan manajer menggunakan gaya kepemimpinan yang mendorong hubungan
antarpribadi dan kerja sama. Pada tahap
pascakonvensional atau tahap
berprinsip, para individu dipandu oleh sekumpulan nilai dan standar
internal bahkan akan melanggar aturan atau hukum yang bertentangan dengan
prinsip ini.
2) Organisasi
Dalam organisasi, pengaruh yang penting
terhadap perilaku yang etis adalah adanya norma dan nilai tim, departemen, dan
organisasi secara keseluruhan. Riset menunjukkan bahwa nilai-nilai ini sangat
memengaruhi tindakan dan proses pengambilan keputusan oleh karyawan. Secara
khusus, budaya perusahaan memungkinkan karyawan tahu kenyakinan dan perilaku
seperti apa yang didukung oleh perusahaan dan seperti apa yang tidak dapat
ditoleransi oleh perusahaan.
3) Budaya
Budaya
dapat diamati
untuk melihat jenis-jenis signal etika yang diberikan kepada para karyawan.
Standar etika yang tinggi dapat ditegaskan dan dikomuikasikan melalu
penghargaan public atau upacara resmi..
Budaya bukanlah satu-satunya aspek dari
organisasi yang memengaruhi etika, namun merupakan suatu kekuatan yang besar
karena menentukan nilai-nilai perusahaan. Aspek organisasi yang lain, seperti
aturan dan kebijakan yang eksplisit, system seleksi, penekanan pada standar hukum
dan professional. Serta proses kepemimpinan dan pengambilan keputusan, juga
dapat memengaruhi nilai etika dan proses pengambilan keputusan oleh manajer.
REFRENSI
singkat jelas padat, good
BalasHapusMy blog