Rabu, 17 Desember 2014

Perilaku Konsumen Era 2000 (Contoh Kasus Prita Mulyasari, Hak Konsumen Di Perlakukan Tidak Adil)



Contoh kasusnya : Prita Mulyasari, Hak Konsumen Di Perlakukan Tidak Adil
Berbagai kasus tentang perlindungan konsumen selalu menjadi perhatian, dalam kasus ini biasanya pemenangnya dari pihak produsen. Contohnya kasus prita, prita dari sekian banyaknya korban yang memperjuangkan haknya sebagai konsumen yang menuntut pertanggungjawabannya dari penyedia jasa. Sebagai konsumen yang merasakan ketidakpuasan atas pelayanan Rumah Sakit Omni Internasional. Seharusnya Prita wajar untuk mengajukan keluhan. Prita “bukan tanpa hak” untuk menyampaikan keluhannya. Prita menyampaikankeluh kesahnya pada jejaring sosial di internet, justru malah mendapatkan tuntutan penghinaan dan atau pencemaran nama baik.
Muasalnya adalah tulisan Prita dalam e-mail pribadi kepada rekan-rekannya yang berisi keluhan terhadap pelayanan RS yang berlokasi di Serpong, Tangerang tersebut. Prita awalnya memeriksakan diri pada 7 Agustus 2008 dengan keluhan panas tinggi dan sakit kepala. Ia ditangani dr. Hengky dan dr. Indah, diagnosanya adalah Demam Berdarah (DB) dan disarankan rawat-inap. Semasa rawat inap, Prita merasakan berbagai kejanggalan seperti terus diberikan berbagai suntikan tanpa penjelasan apa pun. Bahkan, tangan, leher dan daerah sekitar mata mengalami pembengkakan. Ketika Prita memutuskan untuk pindah rumah sakit, ia kesulitan mendapatkan data medis dirinya. Yang dipermasalahkannya adalah mengapa diagnosa awal 27.000 trombosit bisa berubah mendadak menjadi 181.000 trombosit.  Prita mempertanyakan perbedaan yang signifikan itu.
Analisis kasus :
Dalam kasus di atas prita menyampaikan keluhan pelayanan RS yang berlokasi di Serpong, Tangerang tersebut melalui email pribadinya, dengantindakan itu prita malah mendapatkan tuntutan penghinaan dan atau pencemaran nama baik, pasal  27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang berbunyi: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.” Karena ancaman hukuman maksimalnya disebutkan dalam pasal 45 ayat 1 UU yang sama lebih dari 5 tahun penjara atau tepatnya 6 tahun penjara, maka tersangka bisa ditahan.
Padahal prita hanya menyampaikan keluhan yang dikemukakan Prita pada internet atas layanan rumah sakit Omni Internasional yang tidak memuaskan konsumen dan itupun dijamin oleh undang-undang. Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang berlaku sejak 20 April 2000.
Dari kasus di atas akan membuat konsumen lainnya takut untuk  menyuarakan keluhannya yang pada akhirnya akan selalu menjadi obyek semena-mena pelaku usaha produk barang atau jasa. keputusan yang kurang berpihak pada keadilan seperti itu tidak bisa diterima,karna merugikan konsumen.

Rabu, 26 November 2014

Soal Essay Perilaku Konsumen Era 2010



1.      Sebutkan contoh perilaku konsumen diera 2000?
Jawab:
Konsumen yang membeli barangnya melalui internet atau online shop, konsumen melihat barangnya melalui gambar yang tersedia websitenya ataupun di facebook twitter dengan memberikan informasi barang tersebut mulai dari harga, kualitas, kegunaan, dan lain-lain.

2.      Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeli di era 2000?
Jawab:

a.       Kebudayaan
b.      Kelas social
c.       Kelompok referensi kecil
d.      Keluarga lingkungan inti
e.       Pengalaman
f.       Kepribadian
g.      Sikap dan kepercayaan
h.      Konsep diri

3.      Di era modern saat ini perilaku konsumen sangat kompleks dalam membeli barang adalah…
Jawab:
Membeli berdasarkan kebutuhan dan membeli bukan berdasarkan kebutuhan.

4.      Sebutkan macam-macam situasi pembelian
Jawab:
a.       Perilaku Responsi Rutin
b.      Penyelesaian Masalah Terbatas
c.       Penyelesaian Masalah Ekstensif

5.      Keputusan perilaku konsumen mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk. Disebut…
Jawab:
Keputusan tentang merk




6.      Alasan perilaku konsumen di era globalisasi terhadap pembelian barang terhadap online shop
Jawab:
Karena memberikan informasi barang tersebut mulai dari harga, kualitas, kegunaan, dan lain-lain.

7.      Jelaskan tahap ketika konsumen mengambil keputusan apakah membeli atau tidak
Jawab:
a.       tahap sebelum pembelian : konsumen melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa
b.      pembelian : konsumen melakukan pembelian produk
c.       setelah pembelian : konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.

8.      Alasan Konsumen perlu mengetahui hak-haknya secara jelas sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian yang dirasakan pada tiga fase tersebut
Jawab:
konsumen akan dapat mengidentifikasi letak ketidaksesuaiannya, di mana karena sumber permasalahan dapat berasal dari kecerobohan konsumen itu sendiri. Perkembangan teknologi informasi dan era perdagangan bebas memunculkan masalah konsumerisme baru yang harus diwaspadai oleh berbagai pihak sehingga dapat mencegah dampak yang merusak bagi konsumen.

9.      Apa hubungan era globalisasi dan perubahan perilaku konsumen
Jawab:
Teknologi informasi juga mempengaruhi pelaku bisnis dalam hal penyebaran informasi dan melakukan komunikasi dengan konsumen. Pada saat seorang konsumen mengambil keputusan pembelian, mereka juga mempertimbangkan negara asal dari merek sebagai bahan evaluasi. Konsumen memiliki sikap, preferensi, dan persepsi tertentu terhadap produk atau jasa yang dihasilkan suatu negara. Efek negara asal ini mempengaruhi bagaimana konsumen menilai kualitas dan pilihan mereka terhadap produk yang akan dikonsumsi.

10.  Sebutkan perilaku konsumen individu dalam pemilihan merk
Jawab:
a.       Kebutuhan konsumen
Persepsi atas karakteristik merek
Sikap kearah pilihan
b.      Pengaruh Lingkungan

Inovasi Perilaku Konsumen




   I. ELEMEN DASAR DALAM PROSES PENYEBARAN



Inovasi

Inovasi merupakan suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa suatu hasil invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu (Ibrahim, 1988;40).  Menurut Rogers (1983), ada lima karakteristik inovasi berikut yang mempengaruhi tingkat kecepatan penerimaan inovasi :

a. Keuntungan (advantage) : tingkat kemanfaatan/keuntungan bagi penerima inovasi.

b. Kompabilitas : tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman, dan kebutuhan penerima.

c.  Kompleksitas  :  tingkat kesukaran dalam memahami dan menggunakan inovasi.

d.  Keterujian (trialability)  :  dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi.

e.  Keteramatan (observability)  :  mudah/tidaknya hasil inovasi diamati.



 Komunikasi dengan Saluran tertentu

Difusi merupakan salah satu tipe komunikasi yang menjadikan inovasi sebagai bahan yang dikomunikasikan.  Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dimana seseorang secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi orang lain melalui alat-alat (benda) atau alat perantara yang dipakai melalui simbol-simbol (Darmawan, 1992; 2).  Dalam komunikasi terdapat alat atau perantara penyampai informasi, begitupun dalam difusi, sehingga elemen penting dalam sebuah difusi inovasi adalah adanya komunikasi dengan saluran tertentu.  Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup : 1) suatu inovasi, 2) individu atau kelompok yang telah mengetahui atau berpengalaman dengan inovasi, 3) individu atau kelompok lain yang belum mengenal inovasi, dan 4) saluran komunikasi yang menghubungkan kedua pihak yang berkomunikasi.



Adapun yang dimaksud dengan saluran komunikasi merupakan instrument, alat atau sarana untuk menyampaikan suatu informasi dari satu pihak ke pihak lainnya.  Penggunaan saluran komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kedua pihak yang berkomunikasi, dan pemilihan sarana komunikasi in sangat mempengaruhi efektifitas suatu proses komunikasi.



Tingkat Adopsi

Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari.  Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh beberapa faktor.  Riset membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi perilaku tertentu.  Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh kayakinan terhadap kemampuan seseorang.  Sebelum seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya betanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mampu melakukannya.  Jika seseorang merasai mereka bisa melakukannya, maka mereka akan cenderung mengadopsi inovasi tersebut.



Pengembangan Jaringan Sosial

Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan meyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat.  Difusi sebuah inovasi tidak lepas dari prsoes penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui hubungan sosial yang mereka miliki.  Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui kelompoknya.  Dalam proses adopsi inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadarkan masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru disbanding saluran komunikasi interpersonal.


     II. LIMA KARAKTERISTIK YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUK BARU



Berbagai komunikasi pemasaran memainkan peran utama dalam mempengaruhi lima karakteristik yang berhubungan dengan inovasi (innovation related), yang menunjang sikap konsumen terhadap produk-produk baru dan karena itu, mereka kemungkinan akan mengadopsi produk-produk yang inovatif :



 1.  Keunggulan-Keunggulan Relatif

Suatu tingkat dimana inovasi produk diterima sebaik berbagai alternative produk yang telah ada, disebut keunggulan relative.  Keunggulan relative (relative advantage) adalah suatu fungsi dimana seseorang mempersepsikan suatu produk baru lebih baik dibanding berbagai penawaran yang kompetitif, juga produk tersebut seseungguhnya lebih baik bila dibandingkan dari sisi standar-standar obyektif.



 2.  Kecocokan

Suatu derajat dimana inovasi diterima seseorang ke dalam caranya melakukan berbagai hal, disebut kecocokan (compability).  Sebuah produk baru mencapai kecocokan ketika dapat menyamai berbagai kebutuhan, nilai-nilai personal, keyakinan, serta pengalaman masa lalu konsumen.  Makin besar kecocokannya, makin cepat laju adopsi produk baru tersebut.  Berbagai inovasi yang cocok dengan situasi keberadaan seseorang akan lebih sedikit.



 3.   Kompleksitas



 4.   Bisa diuji Coba



 5.   Bisa diobservasi



Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi:

1.  Keunggulan relative

2.  Kompatibilitas

3.  Kerumitan

4.  Kemampuan diuji cobakan

5.  Kemampuan diamati



Secara umum inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain. Pendefiinisian mengenai arti sebuah “inovasi produk” atau sebuah produk baru bukan merupakan tugas yang mudah, bermacam macam pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk baru.



Tiga tipe inovasi produk:

1.     Berkesinambungan

2.     Berkesinambungan secara dinamis

3.     Tidak berkelanjutan



     III. ADOPSI DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM PROSES DIFUSI


Proses adopsi

Proses utama kedua dalam penyebaran inovasi dalah adopsi. Fokus proses ini adalah tahap-tahap dilalui seseorang konsumen sebelum sampai pada keputusan untuk mencoba atau terus menggunakan atau berhenti menggunakan suatu produk tersebut. (proses adopsi tidak bole dikacaukan dengan kategori pemakai).



Tahap-tahap proses adopsi

Sering diamsumsikan bahwa konsumen bergerak melalui lima tahap untuk sampai ke keputusan untuk membeli atau menolak produk baru tertentu :

  •  Kesadaran

  • Minat

  • Penilaian

  •  Percobaan

  • Pamakaian (penolakan)

Saluran komunikasi dalam proses difusi dapat berupa media massa atau media interpersonal. Jangka waktu adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penyebaran inovasi dan proses pengambilan keputusan adopsi oleh anggota sistem sosial. Kecepatan adopsi oleh anggota sistem sosial tergantung pada tingkat keinovatifan anggota sistem sosial serta ciri karakteristik inovasi yang ditawarkan dalam pandangan anggota sistem sosial.Ciri karakteristik atau sifat inovasi terdiri dari:

1.     Keuntungan Relatif (Relative Advantage)

2.     Kompatibilitas (Compatibility)

3.     Kompleksitas (Complexity)

4.     Trialabilitas (Trialability)

5.     Obsevabilitas (Observability)


     IV. PENGAPLIKASIAN DEFINISI DARI INOVASI


Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu. Pengertian Inovasi menurut para ahli :



Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers

Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.



Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins

Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.



Pengertian Inovasi menurut Van de Ven, Andrew

Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan  organisasi.



Pengertian Inovasi menurut Kuniyoshi Urabe

Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan  keputusan  di dan oleh  organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.



Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002

Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
 


SUMBER :

http://infodantutorial.blogspot.com/2012/04/pengertiandefinisiarti-inovasi-menurut.html

     http://nirawarna.wordpress.com/2011/07/04/pengaruh-konsumen-dan-penyebaran-inovasi/