1. Jelaskan definisi penalaran dan
sebutkan Jenis-jenis penalaran!
Jawab:
·
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk
menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu
simpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak
benar. Di sinilah letaknya kerja penalaran. Orang akan menerima data dan fakta
yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas
kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu
simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan yang dapat
dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi.
·
Jenis-Jenis
Penalaran
1) Penalaran
Induktif
Penalaran
induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk
kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk
memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa.
Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah meski premis-premis
yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum
tentu benar. Tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar.
Contoh penalaran induktif adalah
:
Kerbau
punya mata, anjing punya mata, kucing punya mata Maka, setiap hewan punya mata
Penalaran
induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis
yang diangkat. Untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistic.
2) Penalaran Deduktif
Penalaran
deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. Jika
premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil
kesimpulannya benar. Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika,
maka penalaran deduktif erat dengan matematika, khususnya matematika logika dan
teori himpunan dan bilangan.
Contoh penalaran deduktif adalah :
Masyarakat
Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
2. Jelaskan
definisi proprosi dan berikan contohnya !
Jawab:
Proposisi adalah suatu ekspresi
verbal dari keputusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu predikat
terhadap suatu yang lain, yang dapat dinilai bener atau salah.
Contoh
Proporsi:
Proposisi
tunggal hanya mengandung satu pernyataan.
Semua
petani harus bekerja keras.
Setiap
pemuda adalah calon pemimpin
3. Jelaskan
definisi silogisme, Sebutkan jenis silogisme dan contoh silogisme!
Jawab:
Silogisme merupakan suatu cara
penalaran yang formal. Penalaran dalam bentuk ini jarang ditemukan/dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Kita lebih sering mengikuti polanya saja, meskipun
kadang-kadang secara tidak sadar. Misalnya ucapan “Ia dihukum karena melanggar
peraturan “X”, sebenarnya dapat kita kembalikan ke dalam bentuk formal
berikut:
Ø Barang siapa melanggar peraturan “X”
harus dihukum.
Ø Ia melanggar peraturan “X”
Ø la harus dihukum.
Bentuk seperti itulah yang disebut
silogisme. Kalimat pertama (premis ma-yor) dan kalimat kedua (premis minor)
merupakan pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan (kalimat ketiga). Pada
contoh, kita lihat bahwa ungkapan “melanggar …” pada premis (mayor) diulangi
dalam (premis minor). Demikian pula ungkapan “harus dihukum” di dalam
kesimpulan. Hal itu terjadi pada bentuk silogisme yang standar.
Jenis-jenis silogisme :
a) Silogisme katagorial
Silogisme
ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan katagorial. Kemudian
proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat
dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan
premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Contoh
:
–
semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
–
koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
–
koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
b) Silogisme hipotetik
Yang
dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang
premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah
proposisi katagorik.
Contoh
:
–
Apabila lapar saya makan roti (mayor)
–
Sekarang lapar (minor)
–
Saya lapar makan roti (konklusi)
c) Silogisme alternative
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya.
Contoh
:
–
Dimas tinggal di bogor atau Surabaya
–
Dimas tinggal di Surabaya
–
Jadi, dimas tidak tinggal di bogor
d) Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Contoh:
–
Jodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha keras dalam
belajar.
–
Jodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu jodi layak mendapatkan
peringkat satu.
e) Silogisme disjungtif
Silogisme
disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan disjungtif,
sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari
salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Contoh
:
–
Devan masuk sekolah atau tidak. (premis 1)
–
Ternyata devan tidak masuk sekolah. (premis 2)
–
Ia tidak masuk sekolah. (konklusi).
Sumber:
Arifin, Zaenal dan Amran Tasai.2004.
Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Akademika Pressindo.
Lestari, Rakhmawati.2013.PenalarandanDefinisi.http://tarirl.wordpress.com/2013/05/16/
definisi-dan-penalaran/. 20 April 2014, 07.45.
https://fauziauzhe.wordpress.com/2014/11/03/pengertian-silogisme-generalisasi-dan-analogi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar