Organisasi dan Manajemen
1.
Pengertian Organisasi
Organisasi dapat
diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan
untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian,
dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang
apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat
menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier
yang penting. Selayaknya sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi anggota organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu
mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas
dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang
menyediakan produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil)
kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan,
musium, rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan
lain-lain. Apapun bentuk organisasi itu diperlukan
usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan orang-orang maupun unsur lainnya yang
ada didalam organisasi agar tercapai tujuan dengan lebih baik.
2.
Pengertian Manajemen
Semua bentuk
organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha
pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Secara spesifik
ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1)
Mencapai tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan
pribadi.
2)
Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan,
manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling
bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi
(stakeholders) seperti pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3)
Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan
ukuran prestasi organisasi.
Menurut Peter
Drucker efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing thing right)
dan efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing). Efisiensi merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar,
berkaitan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Mengukur
biaya dari sumber daya yang diperlukan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan memilih alat yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan melakukan pekerjaan
yang seharusnya dilakukan dan merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas
atau tujuan. Sejauh mana tugas atau tujuan telah dicapai. Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan
pekerjaan dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi
adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas
adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi
atau bisa juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat/melakukan pekerjaan yang benar. Sebagai ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak
manajer gagal memantau salah satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu efisiensi.
Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket kiriman yang
hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari divisi yang
terpisah ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan
keluar yang terbaik adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa
kurir yang bertugas mengirimkan paket tersebut ke Surabaya. Akan tetapi efisiensi
saja tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan. Oleh karena itu, selain
peduli dengan efisiensi, para manajer juga harus berusaha untuk mencapai
hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysler Motor
mengalami penurunan penjualan, pangsa pasar dan keuntungannya, walaupun
mobil-mobil yang dibuatnya sudah sangat efisien. Kemudian perusahaan
tersebut melakukan inovasi baru dengan memproduksi mobil rancangan pemenang
lomba yang telah dirancang ulang, sehingga menarik minat pembeli. Setelah itu
Chrysler Motor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan keuntungannya. Ini
menunjukkan bahwa Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu
menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong pencapaian sasaran organisasi. Kerja merupakan kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain maupun
diri sendiri. Bekerja dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi
masyarakat dan diri sendiri mengarahkan organisasi terhadap kebutuhan
manajemen. Begitu luasnya pengertian manajemen
sehingga tidak ada definisi yang secara konsisten digunakan oleh semua orang.
Dalam hal ini dua definisi manajemen dikemukan sebagi berikut :
a)
Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
b)
James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c)
Luther Gullick, manajemen suatu ilmu (science).
d)
James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah
proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi
kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat
dilakukan seorang individu saja.
3.
Pengertian Manajer
Manajer adalah
orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja orang-orang yang ada di dalam
organisasi. Manajer sebagai perencana, pengorganisasi, pemimpin dan pengendali
pelaksanaan aktivitas sehari-hari organisasi. Stoner menyatakan bahwa manajer
adalah :
a)
Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
b)
Manajer bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan.
c)
Manajer menyelaraskan tujuan yang saling bertentangan dan menentukan
prioritas.
d)
Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual.
e)
Manajer adalah mediator.
f)
Manajer adalah
politikus.
g)
Manajer adalah symbol.
h)
Manajer harus mampu mengambil keputusan yang sulit.
“Seorang manajer yang efektif adalah seorang manajer yang mampu membuat
suatu pekerjaan terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan yang tinggi di
tempat kerja.” Pengamatan menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi
manajemen dengan baik adalah seorang manajer yang lebih berhasil. Makin banyak
waktu yang digunakan oleh seorang manajer untuk merencana, semakin besar
keuntungan yang diperoleh perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan memegang
peranan penting dalam keseluruhan fungsi manajemen.
4.
Tingkatan dan Tipe-tipe Manajer
Jenis manajer
dalam organisasi dapat diklasifikasikan berdasarkan dua bentuk, yang pertama Manajer
berdasarkan tingkatan manajemen dalam organisasi dan kedua berdasarkan lingkup
kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggungjawabnya. Berdasarkan
tingkatan manajemen organisasi, manajer terdiri dari manajer puncak (top
manager), manajer menengah (middle manager), manajer bawah (lower
manager atau first-line manager), dan pemimpin kelompok (group
leader).
a)
Top manager efektif adalah seorang pemikir strategis yang berorientasi ke depan yang
membuat banyak keputusan dalam kondisi yang tidak pasti dan penuh persaingan.
Manajer puncak ( chief executive officer, chief operational officer, direktur
utama, presiden direktur, vice-president, president) terdiri dari kelompok yang
relatif kecil , bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Menetapkan
kebijakan operasional dan membimbing proses interaksi dengan lingkungan
organisasi. Top manager bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi penting
untuk perubahan, membantu karyawan untuk bertanggung jawab kepada perusahaan,
bertanggung jawab untuk menciptakan budaya posistif organisasi melalui bahasa
dan tindakan dan bertanggung jawab mengamati lingkungan usahanya.
b)
Middle manager efektif adalah seorang yang mampu mengembangkan dan menerapkan rencana kerja
yang sesuai dengan tujuan dari tingkatan yang lebih tinggi, berorientasi pada
kelompok dan bekerja sama serta mengkoordinasi kegiatan antar unit dalam
organisasi serta mampu menerapkan perubahan atau strategi yang diciptakan oleh
manajer puncak. Manajer menengah (kepala, manajer divisi, manajer cabang,
manajer pabrik, dekan).
c)
First-Line Manager efektif adalah seseorang yang mampu mengelola kinerja satu unit kerja yang
dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jangka pendek yang sesuai dengan
rencana middle dan top manager. Manajer lini pertama (supervisor atau pemimpin
kelompok).
Pemimpin Kelompok adalah jenis
pekerjaan manajemen yang relatif baru yang dikembangkan semenjak perusahaan
beralih kepada kelompok yang mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan
perorangan dan membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin
kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan
dalam kelompok.
Berdasarkan
lingkup kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggung jawabnya, manajer
terdiri dari manajer fungsional dan manajer umum.
a) Manajer fungsional yaitu manajer
yang bertanggung jawab atas satu bidang kegiatan tertentu seperti keuangan,
pemasaran, produksi, personalia, akuntansi atau penjualan.
b) Manajer umum membawahi semua
kegiatan suatu unit seperti sebuah cabang, perusahaan terpisah atau bagian
operasional terpisah yang memiliki bagian produksi, pemasaran,dan keuangan
sendiri.
5.
Fungsi Manajemen
Empat fungsi
manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam
mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses
manajemen adalah sebagai berikut :
a)
Perencanaan (planning).
Proses untuk
menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil
untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan
strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan.
b)
Pengorganisasian (organizing).
Proses pemberian
tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir
kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah
dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan
melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
c)
Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan
semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk
melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi
inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran
organisasi.
d)
Pengendalian (controlling).
Proses mengukur
kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah
dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
6.
Peranan
Manajer Dalam Organisasi
Dalam melaksanakan
tugas sehari-hari seorang manajer memegang beberapa peranan untuk mencapai
tujuan organisasi. Tiga peranan utama manajer menyangkut sebagai berikut :
1) Peran
interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak
yang akan membantu berhasilnya pelaksanaan tugas, baik pihak dalam perusahaan
maupun pihak luar perusahaan.
·
Peranan figure bapak (Figurehead)
Simbol pemimpin
perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat
legal dan social, contoh : memberi ucapan selamat datang kepada para
pengunjung, penandatanganan surat resmi,dst
·
Peranan Pimpinan (Leader)
Bertanggung jawab
untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong (staffing),
melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan
yang melibatkan bawahan.
·
Peranan Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu
jaringan kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam, contoh :
membalas surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar, yang melibatkan
puhak-pihak luar.
2)
Peran informasional, yaitu peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan dan
penganalisaan informasi, menyangkut pengawas, penyebar informasi dan juru bicara.
·
Memantau (Monitor)
Manajer selalu
aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi, contoh membaca
terbitan-terbitan periodik dan laporan-laporan, memelihara kontak pribadi.
·
Penyebar (Disseminator)
Manajer
mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya
kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, contoh :
Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi; menelpon untuk
meneruskan informasi.
·
Jurubicara (Spokesman)
Manajer sebagai
wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh :
menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media.
3)
Peran pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk
membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada.
Þ
Kewirausahaan (Entrepreunership)
Manajer mengambil
keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru, penggabungan usaha
dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang yang melibatkan prakarsa atau
rancangan proyek perbaikan.
Þ
Pengendali gangguan (Disturbance Handler)
Manajer diharapkan
bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul, contoh :
mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan dan
kritis.
Þ
Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator)
Manajer harus
mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien, contoh : penjadwalan, permintaan otoritas, menyelenggarakan
kegiatan apapun yang melibatkan anggaran dan program kerja bawahan.
Þ
Perunding (Negotiator)
Manajer melakukan
negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta dalam
perundingan kontrak serikat pekerja.
7.
Keterampilan Manajerial
Keterampilan atau skill
merupakan kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga
tercapai hasil kerja yang diinginkan. Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial
yang diperlukan dalam mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan.
Keterampilan yang paling penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer
bisa membantu orang lain menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L.
Katz menggolongkan keterampilan manajer menjadi tiga kategori sebagai berikut :
v Keterampilan
Kemanusiaan (Human Skill)
Keterampilan
kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar
manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali
diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik
jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan
untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan.
Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan
mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya.
Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
v Keterampilan
Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini
merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu
misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan
keterampilan teknis lainnya.
v Keterampilan
Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan untuk
merinci permasalahan menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik sehingga dapat
dilihat kaitan antara masing-masing bagian tersebut, serta mengetahui dampak
dari setiap permasalahan bagi orang lain.
Sebagai tambahan,
keterampilan yang harus pula dimiliki oleh para manajer adalah sebagai berikut
:
v Keterampilan
Motivasi (Motivation Skill)
Kemampuan untuk
memberikan dorongan kepada orang lain, agar mereka dapat melakukan sesuatu
sesuai dengan yang diperintahkan tanpa mereka rasakan secara langsung, karena
telah diberikan suatu motivasi atau dorongan berupa rangsangan-rangsangan untuk
menggairahkan dan menyemangati melakukan pekerjaan.
v Keterampilan
Teknologi Informasi
Keterampilan yang
dalam hal ini penguasaan mengolah informasi melalui teknologi seperti
keterampilan mengoperasikan komputer.
Kecakapan
manajerial adalah suatu keterampilan atau karakteristik personal yang membantu
tercapainya kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen. Beberapa kompetensi
personal yang diperlukan bagi keberhasilan manajerial sebagai berikut :
ü Leadership, kemampuan dalam
mempengaruhi orang lain agar melaksanakan suatu tugas.
ü Self objectivity, kemampuan untuk
menilai diri sendiri secara realistis.
ü Analiytic thinking, kemampuan untuk
menginterpretasikan dan menyampaikan segala macam bentuk informasi.
ü Behavioral
flexibility, menyesuaikan perilaku dalam mencapai tujuan.
ü Oral Communication, kemampuan
mengemukakan pendapat secara jelas dalam berbicara.
ü Written
Communication, kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik secara tertulis.
ü Personal Impact, menumbuhkan
kesan baik dan kepercayaan bagi orang
ü Resistances to
stress,
kemampuan untuk dapat bekerja dalam keadaan tertekan.
ü Tolerance for
uncertainty, kemampuan untuk bekerja dalam situasi yang tidak menentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar